Desa Energi Berdikari Mukti Sari Teguhkan Komitmen Kemandirian Energi di Peringatan Hari Bumi

--
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Transisi energi menjadi salah satu kunci dalam mengatasi krisis iklim, sebab energi yang kita gunakan selama ini, seperti batubara, minyak, dan gas menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang mendorong terjadinya perubahan iklim.
Salah satu kontributor peningkatan emisi yang signifikan berasal dari limbah peternakan dan rumah tangga yang tidak terolah dan turut memberikan andil dalam krisis iklim di planet bumi.
Saat ini dunia internasional melakukan berbagai upaya untuk menurunkan pemanasan global. Salah satu di antaranya melalui Perjanjian Paris pada tahun 2015, yang didasarkan oleh bukti-bukti ilmiah tentang laju dan dampak pemanasan global semakin kuat dan tidak terbantahkan.
Hal tersebut ditandai dengan peningkatan suhu global, kenaikan permukaan laut, dan frekuensi terjadinya cuaca ekstrem.
BACA JUGA:Promo Indomaret Jumat, 25 April 2025: Akhir Bulan Belanja LEBIH Hemat
Di Indonesia, upaya untuk mengatasi perubahan iklim tertuang dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC) dengan komitmen pengurangan emisi GRK sebesar 31,89% pada 2030 dengan upaya dalam negeri dan 43,20% dengan dukungan internasional (pendanaan, teknologi, dan peningkatan kapasitas).
Besaran target meningkat dari updated NDC yang sebelumnya ditetapkan sebesar 29% dengan upaya dalam negeri. Ada pun sektor yang menjadi strategi dalam pencapaian target tersebut adalah sektor energi, pertanian, industri, limbah dan kehutanan.
Salah satu upaya penurunan emisi GRK di dalam negeri membutuhkan peran dari sektor bisnis atau perusahaan.
Perusahaan memiliki andil yang cukup besar terhadap dampak pemanasan global melalui aktivitas bisnis yang dilakukan, maka program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) setiap perusahaan memegang peranan penting dalam mengatasi perubahan iklim.
BACA JUGA:Indonesia Luncurkan Indonesian Society of Regenerative Medicine
Tidak hanya dituntut untuk meminimalkan dampak negatif operasionalnya terhadap lingkungan, tetapi sektor bisnis juga diharapkan berkontribusi aktif dalam menciptakan solusi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melalui program TJSL sejak tahun 2022 bekerja sama dengan Yayasan Rumah Energi (Rumah Energi) di Zona Rokan.
PHR menginisiasi Program Desa Energi Berdikari (DEB) di Desa Mukti Sari Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar dengan membangun 20 unit biogas.
Program ini bertujuan membantu masyarakat mengatasi persoalan limbah peternakan dan sampah organik serta menghasilkan energi biogas yang digunakan sebagai alternatif pengganti gas untuk memasak, sehingga tidak tergantung pada LPG.
Temukan konten lifestyle.postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-